Jumat, 20 Mei 2011

HIPOTERMI

I.Pengertian
Hipotermi adalahsuatukeadaan dimana suhu tubuh bayi turun dari Suhu optimal dengan rentang terendah 36,5C dan tertinggi 37,5 C

II.Penyebab
1.Pertolongan dan perawatan yang tidak tepat segera setelah lahir, seperti:
a.Terlalu cepat memandikan bayi (khususnya bayi resiko).
b.Terlambat membungkus bayi.
c.Dipisahkannya bayi dari ibu segera setelah lahir.
2.Suhu kamar bersalin dan kamar bayi rendah.
3.Bayi kurang bulan/ bayi baru lahir rendah.
4.Asfiksia/hipoksia.
5.Infeksi.
6.Trauma jalan lahir (intrakranial).
7.Rujukan bayi yang tidak mempertahankan kehangatan bayi.

III.Mekanisme Kehilangan Panas Pada Bayi Baru Lahir.
Begitu proses kelahiran terjadi bayi pindah dari kehidupan intra uterin ke ektra uterin, bayi baru lahir yang basah akan kehilangan panas badan dan mengalami penurunan suhu tubuh sebanyak 2 - 4.Kehilangan panas badan terutama terjadi dalam 10 – 20 menit setelah lahir melalui 4 cara yaitu :
1.Evaporasi
Kehilangan panas badan melalui penguapan dari kulit tubuh yang basah ke udara, karena bayi baru lahir diselimuti oleh air/cairan ketuban/amnion. Proses ini terjadi apabila BBL tidak segera dikeringkan setelah lahir. Keadaan ini dapat pula terjadi kemudian pada saat bayi dimandikan. Proses evaporasi dapat dicegah apabila BBL segera dikeringkan setelah lahir.
2.Konduksi
Kehilangan panas badan melalui kontak langsung antara kulit bayi dengan benda atau permukaan dimana bayi diletakkan dengan suhu yang lebih dingin, contoh terjadinya kehilangan panas melalui konduksi seperti bayi ditempatkan langsung pada meja,perlak,timbangan, lebih-lebih ditempat yang terbuat dari logam.
3.Konveksi
Kehilangan panas badan bayi melalui aliran udara sekitar bayi yang lebih dingin. Misalnya bayi dilahirkan di kamar yang pintu dan jendela terbuka, ada kipas/AC yang dihidupkan.
4.Radiasi
Kehilangan panas badan bayi melalui pemancaran/radiasi dari tubuh bayi ke lingkungan sekitar bayi yang lebih dingin, misalnya suhu kamar bayi/ kamar bersalin dibawah 25C, lebih-lebih jika dinding kamarnya lebih dingin karena bahannya dari keramik/marmer.

IV.Penatalaksanaan Hipotermia Pada bayi Baru Lahir
Untuk mencegah hipotermi pada dasarnya adalah tetap mempertahankan kehangatan bayi dari lingkungan intra uterin ke ekstra uterin baik selama proses persalinan dan perawatan selanjutnya pada periode neonatal dengan “rantai hangat”:
1.Segera mengeringkan bayi setelah lahir dan menghangatkannya didalam inkubator atau melalui penyinaran lampu.
2.Merawat bayi bersama ibunya dan menhangatkan bayi melalui panas tubuh ibu. Bayi diletakkan telungkup di dada ibu agar terjadi kontak langsung antara ibu dan bayi (mEtode kangguru).
3.Bila tubuh bayi masih dingin, gunakan selimut/kain hangat yang disertai terlebih dahulu digunakan untuk menutupi tubuh bayi dan ibu, lakukanlah berulangkali sampai tubuh bayi hangat.
4.Menjaga bayi tetap hangat dan aman dalam perjalanan selama rujukan/pemindahan bayi.
5.Bayi harus diberikan ASI sedikit-sedikit sesering mungkin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar